Infeksi Helicobacter pylori adalah penyakit akibat bakteri yang menyebabkan serangkaian keluhan pada perut dan pencernaan. Pada infeksi ini, bakteri berkembang biak lebih banyak dan merusak dinding lambung atau usus halus. 

Asam lambung sebenarnya mampu membunuh bakteri yang masuk bersama makanan ke dalam saluran pencernaan. Namun, bakteri H. pylori memiliki kemampuan khusus untuk menetralkan asam lambung sehingga bisa bertahan hidup. Selain, itu bakteri ini juga dapat mengecoh sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah untuk dibasmi.

Infeksi H Pylori

 

Pada kebanyakan orang, infeksi H. pylori tidak menimbulkan gejala serius. Namun, pada sebagian orang, bakteri ini bisa menyerang dan melukai dinding lambung hingga usus dua belas jari. Infeksi bakteri H. pylori juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

Penyebab Infeksi Helicobacter pylori

Seseorang dapat tertular infeksi Helicobacter pylori dari orang lain. Penularan ini dapat terjadi sejak usia anak-anak, biasanya sebelum usia 10 tahun. 

Infeksi H. pylori dapat menular melalui:

  • Kontak mulut atau air liur antara penderita dengan orang yang sehat
  • Fecal-oral, yaitu penularan bakteri melalui tangan yang terkontaminasi dengan kotoran (feses) penderita
  • Konsumsi air atau makanan yang telah terkontaminasi bakteri H. pylori atau feses yang mengandung bakteri ini

 

 

Faktor risiko infeksi Helicobacter pylori

Infeksi H. pylori paling sering terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, ada faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang lebih mudah terinfeksi H. pylori, yaitu:

  • Bertempat tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
  • Bertempat tinggal di pemukiman padat penduduk 
  • Mengonsumsi air minum yang tidak dimasak hingga matang 
  • Berbagi tempat tinggal dengan penderita infeksi H. pylori 

Gejala Infeksi Helicobacter pylori

Pada tahap awal, infeksi H. pylori menyebabkan peradangan pada dinding lambung (gastritis). Akibatnya, infeksi H. pylori sering dianggap sebagai sakit maag biasa (dispepsia). Gejala yang berat biasanya baru muncul ketika infeksi sudah menyebabkan luka parah di saluran pencernaan (tukak lambung atau ulkus duodenum). 

Beberapa gejala yang umumnya terjadi adalah: 

  • Nyeri perut yang tidak tertahankan, terutama saat perut kosong atau pada malam hari
  • Mual dan muntah
  • Demam
  • Sendawa yang berlebihan
  • Berat badan menurun
  • Perut kembung 
  • Hilang nafsu makan
  • Feses berdarah atau berwarna gelap

Kapan harus ke dokter

Jika Anda mengalami gejala infeksi Helicobacter pylori seperti di atas, lakukan konsultasi online dengan dokter untuk mendapatkan penanganan awal yang tepat dan cepat. 

Melalui chat, Anda bisa memberi tahu dokter bila gejala di atas sudah berlangsung lama atau berulang setelah mendapatkan pengobatan. Bila dirasa diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, dokter akan memberikan rujukan ke rumah sakit terdekat.

Diagnosis Infeksi Helicobacter pylori

Untuk mendiagnosis infeksi H. pylori, dokter akan mengajukan pertanyaan kepada pasien terkait:

  • Gejala yang dirasakan
  • Penyakit yang pernah diderita
  • Obat-obatan yang sedang atau pernah dikonsumsi. 

Jika ada gejala yang mengarah ke infeksi H. pylori atau riwayat tukak lambung maupun ulkus duodenum sebelumnya, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Urea breath test, untuk mengetahui keberadaan H. pylori dalam tubuh dengan jumlah gas karbondioksida pada embusan napas
  • Pemeriksaan feses, untuk mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori pada sampel tinja
  • Endoskopi, untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi H. pylori pada saluran pencernaan dengan menggunakan endoskop, yaitu alat berbentuk selang panjang tipis yang dilengkapi kamera di ujungnya

Pengobatan Infeksi Helicobacter pylori

Pengobatan infeksi H. pylori  dilakukan apabila keberadaan bakteri telah terkonfirmasi. Tujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala dan membunuh bakteri. Pembasmian bakteri H. pylori juga harus dilakukan secara tuntas untuk menghindarkan pasien dari risiko kanker lambung, serta luka pada lambung dan usus. 

Pengobatan infeksi H. pylori yang umum dilakukan adalah kombinasi antara setidaknya 2 jenis antibiotik dan 1 obat penekan asam lambung. Berikut adalah jenis obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi H. pylori:

Antibiotik

Jenis-jenis antibiotik yang dapat digunakan untuk membasmi bakteri H. pylori antara lain:

Penekan asam lambung

Obat ini digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung dan membantu penyembuhan dinding lambung atau usus dua belas jari yang mengalami kerusakan (tukak). Obat penekan asam lambung yang dapat digunakan antara lain:

  • Obat penghambat pompa proton, seperti lansoprazole, esomeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole, untuk menurunkan produksi asam lambung 
  • Potassium competitive acid blocker (PCAB), seperti vonoprazan, yang bisa bekerja lebih cepat dan tahan lama dibandingkan dengan penghambat pompa proton
  • Obat penghambat histamin-2 (H2 blocker), seperti cimetidine dan ranitidine, untuk menurunkan produksi asam lambung
  • Bismut subsalisilat atau sucralfate, untuk mencegah tukak bertambah parah dengan cara melindungi lapisan lambung yang terluka dari asam lambung

Untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah kondisi memburuk, pasien disarankan untuk menghindari makanan yang dapat menghambat penyembuhan, seperti makanan pedas dan asam. Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau  merokok.

Dokter akan menjadwalkan pemeriksaan lanjutan setelah pengobatan berakhir untuk melihat respons pasien terhadap terapi. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan minimal 1 bulan setelah pengobatan berakhir.

Komplikasi Infeksi Helicobacter pylori

Infeksi H. pylori dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan lain, terutama bila tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah:

Pencegahan Infeksi Helicobacter pylori

Pencegahan infeksi H. pylori dapat dilakukan dengan menerapkan upaya-upaya berikut ini:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesudah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang tidak higienis 
  • Menghindari konsumsi makanan atau air minum yang tidak dimasak hingga matang